Saat terdiam melihat awan putih di langit biru, merasakan hembusan angin senja, menikmati alunan musik klasik yang membuat aku merasa lebih terjaga.
Aku melihat suatu sosok anak laki - laki dia masih dibawah umur untuk merasakan susahnya mencari uang dan merasakan kerasnya terpaan badai dikala hujan.
Dia berjalan dengan telanjang kaki merasakan sisa panasnya aspal yang terpancar dari terik matahari disiang hari.
Terpikir oleh ku, siapakah aku selama ini? Apakah aku bisa sepertinya? Membagi waktu belajar dengan berjualan.
Apa yang aku lakukan selama ini? Hanya bisa menghamburkan uang orangtua dan meminta di saat uang itu habis.
Walau orangtua tidak keberatan untuk mengasinya, aku malu! Malu dengan diriku sendiri, rasa lelah, capek, bosen membaca buku, ngeluh disaat mengerjakan tugas kuliah, itu semua harus aku lawan.
Inget kit! Adek itu saja tidak mengeluh saat ia mejajakan barang dagangannya dengan orang lain, ia tidak malu, tidak menyerah meski dagangannya ditolak, dia terus mencoba menawarkan dagangannya menyimpan harapan membawa uang untuk ibu dan adik - adiknya.
Hidup itu sebenarnya sederhana, menyerah atau terus berjuang.
0 komentar:
Posting Komentar