Oke
langsung aja ya ke cerita gue kali ini.
Pengalaman
pertama gue naik gunung eh ini belum di sebut gunung sih tapi bukit.
Yap
ini pertama kalinya gue naik Bukit Kaba, salah satu Bukit yang ada di Provinsi
Bengkulu. Bukit ini di lewatin sama Bukit Barisan loh guys.
Bukit
Kaba ketinggiannya 1936 mdpl.
Gue
gak nyangka banget bisa sampe puncaknya!
Bener
– bener kaya mimpi, ya tapi ini kenyataan.
Jadi
begini ceritanya:
Awalnya
untuk mengisi kekosongan hari libur (nyepi).
Tanggal
31 Maret 2014, gue (Kitri), Tara, Ka vinsi, Ka rio dan Ka ego kita berlima mutusin buat hiking
Hmmm
ka rio, ka vinsi dan ka ego mungkin udah biasa hiking tapi gue sama tara? Ini
pertama kalinya kita nginjekin kaki di ketinggian 1936 mdpl. Bagi mereka
bertiga mungkin ini ga ada apa-apanya tapi kalo buat gue sama tara ini WOW
banget!!!
Ini
foto-foto kita paspertama mau naik:


Tampang
masih keren-keren belum ada beban.
Setelah
jalan beberapa menit dengan jalanan yang kalo kata pendaki yang udah biasa belum ada apa-apanya, tapi
kalo menurut gue ini lumayan nanjak tinggi.
Ya
namanya naik pasti jalannya tanjakanlah kitri kitri!
Oke
kita lanjut, baru beberapa menit napas gue udah ga kuat rasanya itu jantung
berdetak 3 kali lebih kenceng, kaki gue susah buat ngelangkah, gak berasa haus
tapi pengennya minum ini sensasi yang baru gue rasain pertama kali, maklum
pemula (pembelaan).
Belum
sampe pos pemberentian pertama tapi udah istirahat berkali-kali.
Tara
sama ka ego memimpin jalan pendakian di depan, di tengah gue dan di belakang
gue ada ka vinsi sama ka rio.
Huh
hah huh hah ngik ngik ngik (bunyi suara napas gue)
Lagi-lagi
gue minta istirahat dan berenti, saat berenti-berenti gini kerasa banget
solidaritasnya!
Saling
memotivasi dan menyemangati, sementara gue ga bisa ngomong apa-apa nyawa kaya
di ubun-ubun.
Pendaki
yang turun pun sudah mulai banyak, sedangkan kelompok gue ini baru mau naik.
“
Ayo kitri katanya ketua taekwondo tapi baru gini aja ga kuat” (ejek tara, ka
vinsi, ka ego)
Gue
cuman bisa nyengir melas, berharap ada tukang ojek (ngawur)
Gak
kuat gue mau turun aja.
“Hanya
orang egois yang GA bisa nyampe di puncak,
taklukan ke egoisan diri sendiri di sini” (kata ka rio)
Saat
ga kuat lagi ngelangkah ada ka vinsi sama ka rio yang dorong dari belakang,
saat mau melewati tebing ada uluran
tangan tara dan ka ego.
Berasa
orang paling lemah!
Disini
gue belajar:
Tidak ada
pertolongan dari orang lain, hanya diri sendirilah yang bisa
menolongnya. Orang lain hanya bisa memberi motivasi dan semangat.
Dalam
arti diperjalanan ini, ga
akan ada yang mau gendong gue sampe puncak kalo bukan kaki sendiri yang
menopang tubuh ini!
Dalam
arti kehidupan, tidak ada
satu orangpun yang bisa menentukan jadi
apa kita kelak sekalipun itu orang tua sendiri, hanya diri sendirilah yang tau
mau seperti apa perjalanan hidup ini kita ukir!
Setelah
berkali-kali istirahat dan foto-foto, ak hirnya kita nyampe di puncaknya!
Subhanallah!
Bener-bener
punya kepuasan sendiri setelah sampai puncaknya.
Ini
foto-foto kita :
Ini
makna yang gue dapetin setelah sampe puncak.
“ Setiap perjalanan pasti mempunyai tujuan. Di tengah perjalanan
bertemu dengan berbagai halangan, rintangan dan cobaan tapi itu semua akan
terbayar / tergantikan ketika perjalanan itu mencapai puncaknya!”
Seperti
orang Hidup:
- Ada yang sudah punya tujuan tapi ditengah
perjalanannya dia lupa mau kemana? Terbuai dengan “surga dunia”
-
Ada yang awalnya tidak punya tujuan tapi ketika di seperempat jalan dia tau
untuk apa dia hidup dan tertuju kemana.
-
Dan ada yang tidak punya tujuan sampai dia bosan melewati jalan yang itu-itu
saja, bingung mau kemana? Sedangkan yang lainnya sudah mencapai puncak.
Setelah
kita puas menikmati Maha Karya Tuhan Yang Maha Esa dan berfoto-fotoria dengan
tulisan-tulisan yang dibuat dengan kertas HVS, tiba-tiba hujan deras turun
tanpa permisi dulu. Akhirnya kita memutuskan untuk turun sebelum hari semakin
sore
Diperjalanan
turun ini ga tau jadi kebalik gini, gue yang tadinya pas naik lemah sekarang
jadi semangat banget dan jalan di depan sedangkan tara yang tadinya semangat
pas naik turunnya jadi loyo, ya kalo ka
ego, ka vinsi dan ka rio itu si udah ga usah diomongin.
Kita
nyampe puncak 2,5jam sedangkan turunya 1,5jam.
Ini
foto kita setelah turun J
Abis
ini kita mau kemana? Gue bilang Dieng, ada yang bilang Dempo dulu.
Sampai
ketemu di cerita pendakian selanjutnya J