Pages

Rabu, 17 Juli 2013

Kita gapernah tau gimana akhir~

Sejak awal kita hanya iseng iseng saja, ngga ada rasa sedikitpun. 
Malah yang aku rasakan adalah suka pada orang lain, bukan kepada dia yang sekarang. Sebulan udah kita lewati. Berawal dari temen biasa, modus modusan, dan berujung ke masalah perasaan kalo kata orang ini disebut "cinta". Cinta? Lima huruf yang sampe sekarang masih aku pertanyakan. Akupun tidak pernah merasakan ini sebelumnya "pacaran". Masa smaku aku habiskan dengan waktu dan rasa sayangku bersama keluarga.
Memang statusku pernah memiliki seorang laki-laki bisa disebut "pacar" tapi karena kekangan dari keluarga, sikap paranoid orang tua dan kaka perempuanku, aku jadi takut sendiri untuk berpacaran. Pacaran yang aku lakuin waktu sma hanya bisa dibilang hanya sebatas mengisi status jejaring sosial ku. Tidak pernah jalan hanya berdua dengan pasangan, gandengan tangan pun tidak pernah aku lakukan, suka diejek sama yang lain tapi aku ngga peduli sebab aku ini perempuan.
Perempuan harus menjaga sikap maupun pakaian didepan pasangannya agar tidak terjadi hal hal yang tidak sesuai norma. Laki-laki, dia tidak ada rugi, paling yang dia rugikan cuman sebatas materi tetapi kalo perempuan bisa merugikan sampe masa depannya nanti. Laki-laki yang baru menjadi pacar itu belum tentu menjadi pasangan hidup. Pacaran? Kapan diantara mereka bosan, tinggal bilang putus. Jangankan yang baru pacaran, yang sudah punya ikatan pertunangan saja tidak bisa jadi jaminan akan terjadi ikatan sakral selamanya.
Aku senang berada didekatnya, emosiku tidak terkontrol jika sedang bersamanya. Dia yang mengisi  hari-hariku yang seakan kosong. Pemikirannya cukup dewasa, tapi sifatnya yang sensitif membuatku ingin pergi jauh darinya. Memang setiap orang punya kekurangan, aku mulai menerima kekurangannya. Tapi lama kelamaan dia seakan berubah, akupun tidak tau dia yang berubah atau keadaan yang merubahnya.
Aku mulai jenuh, bosan, tapi aku gabisa beranjak darinya. Mungkin belum bisa tepatnya, yayaya namanya laki-laki mana ada yang cukup dengan satu perempuan apa lagi di-era melenium seperti ini. Dia laki-laki lain yang pertama mengelus rambutku, selain bapak dan kaka laki-lakiku. Aku ingin marah ketika dia mengelus rambutku, karena aku takut akan ada hal-hal lain yang terjadi.
Tapi aku pikir lagi, ini masih wajar dan aku akan tetap pada pendirianku tidak akan melakukan hal yang melanggar norma dalam berpacaran. Kalo dia marah dan tidak bisa menerima pendirianku, yasudah silakan cari perumpuan yang bisa diapa apakan. Aku juga tidak apa-apa tanpa pacar, toh selama ini akupun bisa.
Perubahan semakin jelas, lebih tepatnya keadaan yang merubahnya. Dia yang dulu ada disetiap waktuku sekarang sibuk dengan kegiatan lain. Aku jadi mulai terbiasa lagi dengan kesendirianku, mulai membiasakan diri yang tadinya mulai ketergantungan denganya. Mungkin dia mulai bosan dan aku bisa merasakan kebosanan itu, mulai merangkap sangat peka untuk dirasakan. Mungkin dia sudah menemukan dunia barunya, sudah mempunyain fantasi yang lebih dari pada aku.
Perasaanku mulai netral kembali, aku menganggap dia sudah tak ada lagi. semua cowok itu memang sama, cuman sahabatku rangga yang ku anggap berbeda dari cowo yang lainnya.
Tujuanku disini untuk kuliah untuk menuntut ilmu, tapi apa salah jika aku menemukan arti cinta yang selama ini aku ragukan, tapi semua ini bukan membuat aku mengerti arti cinta tapi semakin ragu dan tak yakin. Satu persatu, memori tentangnya sudah terapustapi susah untuk menghapusnya dalam satu kali klik.
Dari awal aku memang tau pada akhirnya pasti akan seperti ini, tapi aku jalani ini karena mencoba membuktikan jika saja akhirnya bukan seperti ini. Memang lucu, seorang KITRI HAPSARI membicarakan cinta? Saat malam sebelum aku berangkat kebengkulu aku pernah membuat perjanjian denga 2orang temen dekatku, bahwa kita gaakan pacaran sampe nanti lulus S1. Tapi susah karena aku manusia biasa, cewek normal yang belum pernah ngerasain pacaran itu gimana. Pacaran yang ada dipikiranku adalah hal yang menakutkan, dan ternyata memang bener seperti itu.
Sekarang yang aku lakukan adalah menyusun kembali rencana awalku. Aku percaya orang baik pasti mendapatkan pasangan yang baik, begitu juga sebaliknya.
 
Copyright 2012 Tulisanku Semauku. Powered by Blogger - Images by Wpthemescreator
Blogger by Blogger Templates and 3 Columns Blogger Templates