Pages

Sabtu, 02 Mei 2020

#Apa

Saya bukan orang baik, saya bilang terhadap orang-orang terdekat saya.
Saya ini pemarah, saya jika berbicara ceplas-ceplos, kaku, ya tiga hal itu yang selalu saya bilang dengan orang yang ingin saya anggep sahabat atau temen dekat.

Saya mempunyai beberapa orang terdekat saat di perkuliahan, disana saya lah manusia yang kadang mulutnya susah di rem dan ternyata mereka pun setipe dengan saya. Mereka seiring berjalannya waktu dapat menerima saya dan saya pun dapat menerima mereka.

Setelah bertahun-tahun kenal, namanya pertemanan yang mengelompok pasti pernah mengalami perdebatan serta selesih paham yang menyebabkan kita terpecah menjadi 2 kelompok.

Perpecahan itu terjadi tidak terlalu lama dan akhirnya kami akrab kembali, sampai saat ini kami masih berkomunikasi. Saya bukanlah orang yang mempunyai banyak teman, kadang di situasi terlalu ramai membuat kepala saya berasa pusing dan setelah sampai dirumah lelah sekali rasanya.

Ini cerita yang saya tulis memang tentang diri saya, mungkin pembaca akan mengira saya orang yang egois karena hanya menceritakan diri sendiri. Ya! Anggap saja pemikiran anda benar. Itu urusan anda, bukan urusan saya.

Kita tidak bisa mengontrol pemikiran orang lain dan mengubahnya sesuai dengan yang kita inginkan. Huft... teringat dengan olokan-olokan teman-teman saya di lab fisika. "Kit kit mungkin kelak kau nikah sama robot atau mereka bilang, bikin robot aja kit buat di jadi kan pasangan".

Iya itu semua mereka katakan karena, yang mereka tau saya Jomblo. Jika di lihat teman-teman wanita yang akrab dengan saya, mereka semua memiliki pasangan. Sedangkan saya lebih suka di lab, saya dan teman-teman dekat saya berbeda bidang minat. Saya sendiri yang mengambil pemintan instrumentasi & komputasi, sedang yang lainnya ke geofisika & kelautan.

Kenapa saya memilih sendiri, karena saya kurang suka ke tidak jelasan. Hubungan yang menyita waktu tanpa alasan yang pasti, di saat kuliah itu saya hindari.
Karena pada saat itu saya belum bisa fokus pada dua hal dalam waktu yang bersamaan.

Kamis, 30 Januari 2020

Pembenaran Teori KH

Cinta itu pernikahan, itu harga mutlak.
Jika itu cinta, maka pengorbanan yang dilakukan tanpa menuntut balasan.

Apa yang terjadi antara dua lawan jenis sangat-sangat harus di perhatikan, pernikahan adalah jalan terbaik untuk dua anak manusia yang berlawan jenis untuk saling mengiatkan bahwa hidup bukan hanya untuk dunia.

Banyak manusia yang terjebak dalam ketidak warasan rasa yang terlalu di lebih-lebihkan ini.
Belum ada yang bisa menepis prinsipku, bawa cinta adalah pernikahan.

Cara menembus keterbatasan antara dua anak manusia yang berlawan jenis untuk mengabdi pada penciptanya.

Selasa, 26 November 2019

Karena Hati Hanya Bisa Merasakan


Hati.

Setiap manusia memiliki hati, ada yang mendengar kan kata hati saja pada setiap tindakannya.
Ada pula yang menggunakan fikiran di dalam tindakannya dan sedikit manusia yang menggunakan hati dan fikirannya dalam bertindak.

Manusia yang sedang jatuh cinta lebih mementingkan perkataan hati dari pada fikirannya, seseolah obyek yang sedang ia sukai adalah yang paling sempurna.

Manusia yang sedang kacau lebih berfikir menggunakan logikanya, sering terjadi tindakan yang dilakukan di luar hati nuraninya. 

Manusia yang stabil kondisinya, berfikir menggunakan hati dan logikanya.

Kita manusia bukan? Diberi kebebasan oleh-Nya. Kita akan menjadi apa yang kita lakukan hari ini, esok dan seterusnya. 
Waktumu singkat, lakukan apa yang menurutmu benar. Jika kamu belum mengetahui apa yang harus kamu lakukan, bersyukurlah kamu cepat menyadari itu.

Senin, 30 Januari 2017

Tugas akhir pasti berakhir

Tugas akhir atau yang di sebut skripsi merupakan bentuk pertanggung jawaban seorang mahasiswa terhadap dirinya sendiri, bukan terhadap orang tua, dosen dan pacar mereka.
Tugas akhir bisa disebut proses pendewasaan seseorang dalam menghadapi kehidupan (ha ha ha).

Tahap awal dalam memulai yaitu penentuan "judul" menurut pengalaman yang udah gue rasain, mendapatkan itu lebih mudah dari pada mempertahankan (judul skripsi).
Jangan pernah menyerah untuk mempertahankan hal yang udah lo pilih, walaupun banyak banget godaanya. Seperti mendapatkan judul baru yang lo anggep lebih mudah, dapet tawaran judul baru dari dosen dan di biayain penelitiannya.

Memasuki tahap kedua yaitu penulisan, bingung ya menerjemahkan penulisan sesuai KBBI biasanya pake bahasa gaul atau bahasa derah begitu nulis skripsi setiap ejaannya harus diperhatikan.
Hal yang harus lo pahami yaitu "banyak baca jurnal atau tulisan yang berkaitan dengan topik yang akan lo kaji" dengan banyak baca lo bakal semakin paham tujuan dari penelitian lo itu mau kemana dan untuk apa. Kurangi dulu kebiasaan nonton anime, baca novel dan kegiatan lainnya yang kurang penting "FOKUS" dan pasang "TARGET" buat target perminggu lo harus bisa nyelesaian apa terhadap skripsi lo itu. Jika "jenuh" bisa lo tinggalin dulu tapi jangan lupa untuk "balik lagi terhadap tanggung jawab" jika tidak bisa bertanggung jawab terhadap diri sendiri, bagaimana bisa untuk bertanggung jawab terhadap hidup orang lain seperti jadi (pemimpin).

Setelah melewati masa-masa "galau" bimbang dengan judul, susah nulis, di php dosen dan banyak hal lainnya pada masa itu. Tahap selanjutnya yaitu ujian, tahap ini bakal diuji seberapa paham sipenulis terhadap tulisannya.

Skripsi itu (menentukan judul, nulis lalu ujian) prosesnya membutuhkan komitmen dan ke konsistenan.
Jangan terlalu senang jika sudah melewati ujian "skripsi" masih banyak ujian lainnya di luar dunia perkuliahan.

Jumat, 09 Desember 2016

Sikap

Ini bukan masalah umur. Dewasa itu bagaimana sikap seseorang dalam menentukan pemecahan masalah pada setiap kesulitan yang mereka hadapi. Masih banyak orang yang sudah berusia tapi kelakuannya masih seperti anak-anak, ya boleh saja berlaku seperti itu asal pada tempatnya seperti saat bersama keluarga atau sahabat.
Belajar menempatkan diri dan sikap pada setiap posisi atau keadaan. Agak sulit tapi ini bisa melatih pola pikir seseorang terhadap sesamanya. Bagaimana menentukan setiap sikap, nada bicara, serta bahasa tubuh.
Setiap manusia berhak untuk mempunyai rasa ke egoisan, tapi bagaimana seseorang itu mengendalikan rasa egoisnya menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi sesamanya.

Banyak orang yang menghadapi masalah lebih berat dari anda, tetapi mereka memilih menyimpannya sendiri. Tidak membagikan ceritanya kepada sesamanya atau membagi masalahnya di media sosial.
Membagi masalah dimedia, akan menimbulkan rasa kepuasan sendiri terhadap seorang penulis. Akan ada rasa "lega" di bandingkan saat mereka menyimpannya rapat-rapat. Ada satu cara gimana bisa membuat isi hati yang penuh itu agar tercurah pada tempatnya, bagikan cerita dengan sang pemilik cerita. Dialah maha pengatur segalanya, itu sama halnya dengan hal yang biasa dilakukan saat isi hati sudah penuh terhadap dunia.

 
Copyright 2012 Tulisanku Semauku. Powered by Blogger - Images by Wpthemescreator
Blogger by Blogger Templates and 3 Columns Blogger Templates